KARMA
Cerita ini adalah kisah nyata, aku wulan dan aku memang sangat suka menulis apa yang dialami oleh teman-temanku ataupun saudara-saudaraku cerita yang aku ambil adalah percintaan yang menjadikan kita tahu bagaimana percintaan itu seperti sebuah film yang ternyata kenyataan. Kemarin sore aku online di komputer rumahku ada seseorang yang ingin bercerita denganku dia tidak mau menyebutkan identitasnya, tetapi aku bisa menangkap semua cerita yang dia berikan ke aku. Baiklah aku beri dia nama Karma karena dia ingin aku membuat judul dengan kata-kata Karma, seorang laki-laki berumur 22 tahun dan tinggal di Jakarta.
Karma lahir di keluarga yang broken home Ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yaitu tetangganya sendiri empat rumah darinya, waktu itu Karma berumur 17 tahun saat Ayahnya menikah lagi dan Karma sangat marah hatinya sehingga dia datang kerumah ibu tirinya dan mengacak-ngacak rumah itu. Sampai akhirnya Karma lari dan kabur dari rumahnya Ayahnya yang tidak bersalah ditangkap oleh polisi untuk memancing perhatian Karma pulang kembali karena dia adalah orang yang tidak tega melihat keluarganya tersakiti, terutama Karma masih mempunyai ade laki-laki yang masih terlalu kecil waktu itu.
Akhirnya Karma-pun menyerahkan diri ke Polisi dia dipenjara selama tiga hari karena dia-pun dibantu oleh temannya sehingga bisa keluar dari penjara. Baiklah aku lanjutkan masalah percintaannya, Karma bersahabat dengan Rafi dan mereka juga punya pasangan masing-masing yang juga bersahabat namanya Rani dan Anggie. Karma berpacaran dengan Rani hanya terpaksa, karena Rani sangat mencintai Karma. Karma tidak tega melihat seorang Anggie memohon agar menerima Rani karena dia sebenarnya menyukai Anggie hanya saja Anggie adalah pacar sahabatnya Rafi itu suatu kemustahilan untuk memiliki seorang Anggie.
Waktu masih ber-sekolah mereka selalu jalan ber- empat terus seperti kata orang-orang double date, itu yang mereka lakukan sampai akhirnya mulai mendekati ujian kelas tiga Rafi bercerita pada Karma mereka putus. Karma hanya diam dan tidak bisa membantu apa-apa sampai akhirnya mereka lulus dari SMA, Karma pergi ke Bandung untuk tidak melanjutkan kuliah untuk satu tahun tetapi bekerja disana dan memang pulang ke kampung halamannya.
Karma kerja disana sampai dua bulan dia bertemu dengan Anggie di salah satu toko elektronik, mereka jadi saling bertemu dan jalan bersama. Karma sangat senang karena bisa bertemu dengan Anggie lagi, tetapi Anggie meminta tolong Karma untuk balik lagi bersama Rafi, sedangkan Karma suka banget sama Anggie dia binggung harus melakukan apa akhirnya dia memutuskan untuk pura-pura membantunya sehingga dia bisa dekat dengan Anggie.
Karma setiap hari datang ke tempat kerja Anggie untuk menjemput pulang, Anggie sepertinya tidak terlalu risih untuk dijemput tiap hari dengan Karma padahal dia tahu Karma masih pacaran dengan Rani. Karma bercerita dengan Anggie bahwa dia mempunyai pacar lagi selain Rani namanya Ami jadi Karma mempunyai dua pacar, Anggie tidak peduli karena Anggie merasa tidak ada hubungan apa-apa dengan Karma. Karma juga hanya bermain-main dengan Ami tidak menjalankan hubungan serius, begitupun Rani memang sudah dari SMA Karma juga biasa saja terhadapnya.
Karma yang memang sangat suka sehingga datangnya juga rasa sayang kepada Anggie dia sudah tidak mempedulikan dua pacarnya yang ada di Jakarta. Karma yang semakin dekat dengan Anggie mengajak Anggie untuk berjalan-jalan dengannya ke kota Bogor yang cukup jauh juga untuk dijangkau, pada saat itu memang cuaca juga sudah mendung tetapi mereka tetap saja melanjutkan perjalanan itu sampai akhirnya mereka kehujanan. Karma mengajak Anggie untuk berteduh karena mereka juga sudah basah karena hujan yang begitu deras, pada saat yang pas mereka menemukan ruko kosong tempat untuk berteduh.
Karma dan Anggie berteduh di ruko itu mereka berbicara layaknya teman biasa, tetapi mengapa setelah itu Karma yang tanpa sadar memeluk Anggie begitu saja dan dia hanya diam saat itu. Karma yang tanpa sadar karena keadaan yang sedang hujan terbawa suasana lalu dia mencium Anggie dan dia hanya diam saja dengan pasrah, Karma tidak sadar dengan apa yang dilakukannya hingga melakukan itu lebih dari sekedar ciuman. Ke esokan harinya Karma dan Anggie menjadi sepasang kekasih, padahal Anggie tahu bahwa Karma telah mempunyai dua kekasih.
Karma ingin memutuskan kedua pacarnya itu tetapi dilarang oleh Anggie untuk memutuska Rani karena itu sahabatnya, tetapi Karma tetap melakukan itu memutuskan dua pacarnya. Karma merasa bahagia memiliki seorang Anggie karena dia selalu ada saat Karma membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang begitu lebih. Karma tidak pernah mendapatkan seseorang yang peduli dengan keadaan hidupnya dan itu ternyata ada di seorang Anggie. Karma dan Anggie berpacaran selama satu tahun, mereka juga sudah seperti suami istri bercinta setiap hari dan bertengkar setiap saat.
Karma mengaku dirinya kasar terhadap Anggie jika sedang bertengkar dia sadar dan dia mengaku sangat salah besar melakukan itu kepada orang yang dia sayang. Setelah satu tahun Anggie mulai menjauhi Karma karena orang tua Anggie yang tidak setuju dan Anggie memiliki teman cowok lain. Tiba-tiba kartu telephone Anggie sudah patah karena Ibunya Anggie yang melihat message dari Karma tidak setuju, semua berubah bagi Karma harinya semakin senja buatnya tidak mengerti mengapa Anggie menjauh darinya mungkin karena dia juga jahat terhadap cewek-cewek sebelumnya.
Anggie sudah tidak pernah menghubungiku rasanya Karma ingin bunuh diri saja karena kehilangan seseorang yang peduli terhadap dirinya. Karma bertemu dengan teman sekampungnya dan dia mendapat kabar dari teman sekampungnya kakaknya Anggie meninggal dunia, Karma kaget mendengar berita itu dan pergi ketempat kerja Anggie untuk menanyakan nomer telephone yang barunya. Karma memohon-mohon dengan teman kerjanya Anggie untuk memberitahukan dimana Anggie, tetapi temannya hanya menemani Karma ketempat penguburan kakakknya Anggie.
Karma hanya melihat Anggie dari kejauhan sambil menangis tidak tega melihat Anggie kehilangan kakaknya. Karma tidak berani menghampiri Anggie karena keluarganya, akhirnya Karma meminta tolong pada teman kantornya Anggie untuk menemuinya di tempat yang pernah mereka sering bertemu. Anggie sepertinya belum bisa datang ketempat itu karena Karma sudah seharian menunggunya tidak datang juga, dia frustasi menunggu Anggie setiap hari. Karma tidak mau kehilangan orang yang dia sayang, dan dia tidak mau seperti ayahnya bahwa cukup satu orang yang untuk dicintainya.
Karma ketempat kerja Anggie lagi dan bertemu dengan temannya dia memohon utnuk memberitahukan Anggie bahwa dia sangat menyayanginya, temannya Anggie mulai berbicara karena sebenarnya Anggie-pun sangat menyayangi Karma tapi bagaimana dengan keluarganya yang tidak setuju, dia juga mempunyai kekasih baru karena ingin melupakan Karma. Anggie hanya pasrah dengan keadaannya sekarang, tetapi temannya bilang dia akan mengusahakan untuk temannya agar bisa bertemu. Karma bilang akhirnya mereka bertemu ditempat itu berdua Anggie menangis begitupun Karma.
“Wulan, sampai sini aja ceritanya ya?”. Aku bertanya-tanya bagaimana dengan akhirnya, “Kenapa?”. Kata-kataku tidak dibalas sampai akhirnya lima menit kemudian dia balas lagi. “Maaf, aku enggak bisa lanjutin ceritanya sakit rasanya”,
“Maksudnya apa?”, dan dia bercerita bahwa sebenarnya Friendster yang dia kasih itu bukan punya dia, aku memang meminta friendsternya ternyata aku masih sulit untuk menemukan siapa nama cowok yang bercerita ini.
Sampai akhirnya aku tahu mengapa dia tidak pernah membuka online untuk chattingnya bersamaku lagi, karena dia sudah merasa lega dengan apa yang sudah dia ceritakan, Mengapa juga dia tidak melanjutkan ceritanya karena sebenarnya dia itu sudah tidak ada begitupun cewek itu.
THE END
Rabu, 05 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar