Jumat, 07 November 2008

Pertama Kali Cinta Pertama Kali Sakit Hati

Aku Mona wanita yang sangat-sangat sulit jatuh cinta, waktu itu aku berumur 17 tahun aku mempunyai pacar tetapi aku orang yang takut dengan seorang laki-laki bagi teman-temanku aku seperti singa jika aku tersentuh sedikit oleh teman-temanku. Aku orang yang sangat tidak peduli dengan pembicaraan orang-orang.waktu aku punya pacar SMA tidak pernah cowok itu menyentuhku sedikitpun karena dia takut denganku, memegang tanganku saja dia tidak berani sampai akhirnya dia memutuskan ku karena tidak pernah peduli dengannya, hanya seminggu bertahan padahal aku tidak pernah selingkuh karena aku memang orang yang seperti ini.

Sekarang umurku 19 tahun dan sudah dua tahun aku tidak mempunyai pacar, bukan karena aku tidak laku tapi karena aku pemilih kata teman-temanku aku adalah cewek yang tidak akan menemukan jodohnya karena pemilih. Banyak yang mendekatiku, ada yang menyerah karena ke tidak pedulianku ada juga yang sampai sekarang masih belum menyerah karena masih penasaran denganku. Bagiku cowok itu menyebalkan pasti mereka ingin mendapatkanku karena aku adalah cewek yang sok jual mahal jadi mereka penasaran denganku.

Aku mulai jatuh cinta dengan orang yang pernah mendekatiku waktu SMP, namanya Bintang anak yang sangat tinggi, putih, dan cukup enak untuk dipandang. Dia adalah anak pemain band yang ingin sekali menjadi seorang artis terkenal, kata teman-temanku Bintang adalah cowok beruntung karena bisa membuatku jatuh cinta. Bintang hadir lagi setelah enam tahun yang lalu, dia membuatku bagaimana indahnya jatuh cinta merasakan diperhatikan yang sangat berlebih. Semua teman-temanku sampai kaget melihat perubahanku yang begitu cepat.

Bintang yang selalu aku bicarakan pada temanku, aku jadi lebih banyak melamun dibandingkan berbicara pada temanku. Mereka selalu ingin mengenalkan cowok padaku tetapi yang selalu aku jawab adalah ‘’Aku ingin Bintang’’, semua hanya bisa meng-support apa yang diinginkan ku karena baru kali ini teman-teman melihatku sebahagia ini. Bintang setiap malam telephone aku dengan waktu yang cukup lama, dan selalu menanyakan kabarku setiap harinya selama dua bulan aku yang masih dengan prinsipku masih saja tidak peduli, tetapi selalu dia yang harus mengabariku dulu atau bertanya dulu baru aku membalas jawabannya.

Mereka bilang aku masih saja memegang gengsi di hatiku, tidak mau mengakui yang ada dihati jika ingin telephone tetap saja aku tidak mau duluan menyapa. Mereka bilang Bintang juga tidak bisa setiap saat juga seperti itu, dia juga butuh perhatian yang sama jadi seimbang. Mungkin mereka ada benarnya tetapi aku masih memegang prinsipku, akhirnya beberapa minggu dia tidak mengabariku rasanya aku ingin sekali telephone atau memberinya message.

Bintang mulai membuat perasaanku bermain-main, sampai aku ingin tahu sebenarnya apa yang dia inginkan dariku. Dia mulai telephone aku lagi hatiku tidak bisa menolak apapun hanya bisa berkata ‘’aku memang jatuh cinta padanya’’, aku sadar setelah diberikan masukan oleh orang-orang terdekatku tentang gengsi. Bintang mulai aku perhatikan walaupun jarang tetapi aku memulai untuk jadi orang yang pertama menanyakan kabarnya, cinta akhirnya mengalahkan gengsiku.

Bintang sudah mulai aku perhatikan tetapi mengapa jadi dia yang berubah seperti ingin menjauh dariku, apa yang dia pikirkan tentangku. Sahabatku mulai membantuku bertanya pada Bintang apa yang sebenarnya ada diperasaanya, dia hanya menjawab belum bisa untuk pacaran karena dia sibuk dengan bandnya dan pekerjaan event organizernya takut tidak bisa membagi waktu dengan cewek nantinya. Bagiku itu hanya alasan belaka, sudah basi.

Bintang benar-benar sudah menghilang aku mulai menanyakan kabar dan tidak dijawab. Hari demi hari sudah tidak bisa aku diam karena aku seperti digantungi, ternyata aku mulai melihat dirinya di face book sudah ada tulisan yang membuatku curiga akan tulisan itu. Bintang ternyata sedang dekat dengan wanita lain dan bukan lain adalah mantannya dahulu, sepertinya aku sedang mengalami lagunya Afgan!! Sadis, dan sangat-sangat sadis. Aku yang sedang mengalami rasanya jatuh cinta dan sebelum-sebelumnya tidak pernah seperti ini, sudah berharap dan menjadi yang lebih baik untuk jadi wanita yang menghilangkan gengsinya.

Bintang ternyata tidak seperti yang aku bayangkan, mengapa dia harus hadir ke kehidupanku dan membuatku jatuh hati seharusnya dari awal saja dia tidak hadir dihadapanku. Aku benci hari ini, ternyata dia balik lagi dengan mantannya Anisa ternyata aku hanya pelampiasan untuk baliknya Anisa ke dirinya. Bintang padahal bilang pada temanku dia tidak ingin berpacaran dahulu takut tidak bisa membagi waktu ternyata itu hanya sebuah klise. Cinta membuatku merasakan jatuh hati dan merasakan sakti hati dalam dua bulan, aku jadi mengerti bilamana aku terlalu cinta maka aku akan membencinya, dan jika aku membencinya terlalu maka aku akan mencintainya.

Bintang merasa bersalah seharusnya tidak usah seperti itu karena aku pikir yasudahlah itu mungkin akan menjadi pelajaran nanti juga buat dia dan aku. Janganlah pernah dirimu untuk selalu ingin disayang tetapi juga dirimu harus belajar untuk men-nyayangi seseorang, semua itu harus ada pemberian dan penerimaan.

The end

Tidak ada komentar: